Menu Close

Media Pembelajaran : Tutorial lengkap Cara Memilih Media yang Tepat

media_pembelajaran_tutorial_lengkap_oleh_pijarsekolah.id

Media Pembelajaran – Kegiatan belajar bisa sedikit menjemukan bagi pelajar. Apalagi jika kegiatan belajar berjalan secara monoton. Karena itu, seorang pengajar perlu kreatif dan memanfaatkan berbagai media pembelajaran sehingga kegiatan belajar bisa berjalan lebih menyenangkan bagi siswa.

Apa Itu Media Pembelajaran?

Ada banyak jenis media yang dapat digunakan oleh pengajar untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar. Namun, sebelum membahas jenis-jenisnya, akan lebih baik kalau Anda mengenai apa itu media belajar terlebih dahulu.

Secara umum, media pembelajaran adalah alat bantu belajar. Dengan adanya media ini, suasana belajar diharapkan bisa lebih kondusif dan siswa menjadi lebih semangat belajar. Sehingga proses belajar juga menjadi lebih efisien dan efektif.

Fungsi Penggunaan Media Belajar

Secara umum, ada 7 fungsi media pembelajaran yang perlu ada dalam setiap media belajar. Yaitu fungsi sebagai sumber belajar, fungsi semantik, manipulatif, fiksatif, distributif, psikologis, dan fungsi sosio-kultural.

1. Fungsi Sebagai Sumber Belajar

Sebagai sumber belajar, penggunaan media diharapkan bisa menambah pengetahuan siswa  terutama mengenai materi-materi lain di luar kurikulum yang dipelajari.

2. Fungsi Semantik

Saat belajar, sangat mungkin siswa menemukan istilah atau simbol baru yang belum dipahaminya. Penggunaan media belajar dapat membantu siswa memahami makna istilah atau simbol tersebut dengan lebih baik.

3. Fungsi Manipulatif

Keterbatasan ruang dan waktu belajar seringkali membuat siswa tidak bisa melakukan pengamatan secara langsung. Adanya media dapat membantu memanipulasi keadaan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, media belajar dapat membantu siswa memahami metamorfosis kupu-kupu tanpa harus melihat proses tersebut secara langsung.

4. Fungsi Fiksatif

Suatu media umumnya dapat menyimpan dan menampilkan kembali suatu kejadian yang sudah lama sehingga suatu waktu kejadian tersebut bisa ditampilkan ulang sesuai kebutuhan. Misalnya, momen kemerdekaan Indonesia yang direkam dalam bentuk film atau foto.

5. Fungsi Distributif

Selain itu, media belajar juga memungkinkan materi belajar disampaikan dalam jangkauan yang lebih luas. Khususnya jika dibandingkan dengan proses belajar tanpa menggunakan media. Contohnya penggunaan proyektor atau video conference. Dengan penggunaan media tersebut, siswa di ruangan yang lebih luas bahkan di tempat yang berbeda bisa menerima pembelajaran dengan baik.

6. Fungsi Psikologis

Fungsi psikologis media belajar mencakup atensi, afektif, kognitif, imajinatif, dan motivasi. Dengan kata lain, penggunaan media belajar diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa, mengasah keterampilan motorik, dan mendorong kreativitas siswa dalam belajar.

7. Fungsi Sosio-Kultural

Setiap siswa umumnya memiliki latar belakang yang berbeda. Keberadaan media belajar diharapkan  dapat meminimalisir gap yang muncul karena perbedaan latar belakang tersebut. Baik gap kultur, gap informasi, dan berbagai gap sosio-kultural lainnya.

Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Umumnya, ada 6 jenis media yang biasa digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Yaitu media audio, media visual, media audio visual, media serbaneka, gambar fotografi, serta peta dan globe. Lalu, apa saja media pembelajaran tersebut?

media-pembelajaran-adalah-sebuah-media-yang-dipergunakan-untuk-mempermudah-proses-kegiatan-belajar-mengajar.

1. Media Audio

Sesuai dengan namanya, media audio membantu proses belajar dengan memberi pesan dalam bentuk suara. Penggunaan media audio dapat disampaikan dalam bentuk pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan verbal disampaikan sebagai bahasa lisan atau kata-kata. Sedangkan pesan non verbal disampaikan sebagai bunyi-bunyian atau vokalisasi.

Media audio umumnya digunakan dalam pengajaran bahasa. Di sekolah, penggunaan media audio ini dapat berupa radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan berbagai bentuk lain yang berupa suara.

2. Media Visual

Media pembelajaran menggunakan sarana yang mengandalkan indera penglihatan. Umumnya, sarana media visual membutuhkan alat berupa proyektor untuk memproyeksikan gambaran. Namun, penggunaan alat bantu proyektor ini tidak bersifat mutlak.

Tujuan utama media visual adalah untuk membantu penyampaian ide secara lebih jelas, menarik perhatian, dan memudahkan penyampaian ide. Dalam prakteknya, tipe media ini terbagi menjadi media visual diam dan media visual gerak.

a. Media Visual Diam

Media visual diam menggunakan gambar yang tidak bergerak. Foto, ilustrasi, flashcard, potongan gambar, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, dan lain-lain termasuk contoh media pembelajaran visual diam.

b. Media Visual Gerak

Berbeda dengan media visual diam, jenis media visual gerak menggunakan gambar yang bergerak seperti film. Hanya saja, film yang digunakan adalah film bisu tanpa suara atau semacamnya.

3. Media Audio Visual

Saat ini, penggunaan media audio visual sebagai sarana pembelajaran menjadi lebih sering. Khususnya sejak sistem pembelajaran daring semakin marak. Penggunaan media belajar berbentuk audio visual juga cenderung lebih membantu siswa memahami materi. Media audio visual juga terbagi menjadi media audio visual diam dan media audio visual gerak.

a. Media audio visual diam

Media ini dapat berupa TV diam atau film rangkai bersuara. Hal yang paling umum adalah halaman bersuara atau buku bersuara.

b. Media audio visual gerak

Jenis ini adalah jenis yang paling umum. Media audio visual gerak dapat berupa video pembelajaran pijar mahir, film TV, film bersuara, animasi bersuara yang sering dipergunakan dalam media pembelajaran daring.

4. Media Serbaneka

Dibandingkan dengan jenis media sebelumnya, media pembelajaran serbaneka bisa dibilang adalah media yang paling klasik. Bentuk dan jenisnya sangat fleksibel menyesuaikan dengan ketersediaan media yang ada pada lokasi tersebut.

Ada banyak jenis media yang tergolong media serbaneka. Di antaranya:

a. Papan atau Board

Termasuk di antaranya berbagai jenis papan atau board seperti papan tulis, papan buletin, papan magnetik, papan flanel, dan berbagai jenis papan lainnya.

b. Media 3 dimensi

Termasuk model 3 dimensi, mock up, diorama, maket, dan lain sebagainya.

c. Realita

Penggunaan benda nyata atau makhluk hidup termasuk dalam jenis media pembelajaran serbaneka. Misalnya kelinci, burung, ikan, tanaman, ataupun kunjungan langsung ke peternakan.

d. Masyarakat

Dalam beberapa pembelajaran, siswa bisa saja belajar langsung dari masyarakat sekitar. Baik bersama guru melalui karya wisata dan berkemah, atau melalui kegiatan lainnya.

5. Gambar Fotografi

Media pembelajaran lain yang dapat digunakan siswa adalah gambar fotografi. Gambar ini bisa berasal dari surat kabar, lukisan, ilustrasi, foto, dan berbagai sumber lainnya. Hanya saja, penggunaan gambar fotografi sebagai media belajar harus memenuhi beberapa persyaratan.

Pertama, gambar tersebut harus cukup memadai dan memenuhi persyaratan artistik yang bermutu. Selain itu, gambar yang digunakan juga harus jelas dan cukup besar. Validitas gambar juga menjadi syarat yang perlu dipertimbangkan. Terakhir, gambar tersebut juga harus mampu menarik perhatian dan rasa penasaran siswa.

6. Peta dan Globe

Terakhir, media belajar lain yang umum digunakan adalah peta dan globe. Melalui dua media ini, siswa dapat belajar mengenai keadaan permukaan bumi, orientasi arah dan jarak, bentuk bumi, pengaruh geografis, daerah kepulauan dan area politik, serta berbagai informasi lainnya.

Tips Memilih Media Belajar yang Tepat

Banyaknya media pembelajaran yang bisa digunakan sering kali membuat pengajar bingung memilih media belajar yang tepat. Lalu, bagaimana cara menemukan media belajar yang tepat dan sesuai kebutuhan? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda jadikan pertimbangan:

1. Gunakan Media yang Jelas dan Rapi

Tujuan penggunaan media belajar adalah untuk mendukung proses belajar. Karena itu, pastikan media tersebut memiliki tampilan yang jelas dan rapi. Termasuk juga tampilan layout, suara yang dihasilkan, tulisan dan ilustrasi yang digunakan, serta berbagai faktor lain yang ada dalam media tersebut.

2. Pastikan Media Belajar Cocok dengan Sasaran

Perhatikan juga apakah media yang digunakan cocok dengan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Sebagai contoh, media belajar yang digunakan untuk pembelajaran tatap muka tentu saja akan cukup berbeda dengan media pembelajaran daring.

Begitu pula media belajar untuk jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. Tentu saja keduanya memiliki kebutuhan yang berbeda. Kebutuhan inilah yang perlu dipahami oleh pengajar, sehingga dapat memilih media belajar yang dirasa paling tepat untuk siswa.

3. Relevan dengan Materi yang Diajarkan

Selain itu, media yang digunakan juga harus relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Sehingga, pembelajaran bisa lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.

4. Pilih Media Belajar yang Praktis dan Luwes

Pemilihan media pembelajaran seharusnya bersifat praktis dan luwes. Artinya, media tersebut dapat digunakan oleh siapa saja. Kemudahan penggunaan media juga dapat menjadi nilai tambah. Sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung dengan efektif tanpa tergantung pada satu orang pengajar saja.

5. Pastikan Media Dapat Digunakan oleh Pengajar

Terakhir, media pembelajaran yang digunakan tentu saja harus bisa digunakan oleh pengajar. Jika Anda merasa kurang mampu menggunakan media belajar tertentu, tidak ada salahnya mengganti media sesuai dengan kemampuan Anda.

Sebagai seorang pengajar, memahami jenis media pembelajaran, cara memilihnya, dan juga cara menggunakan media tersebut adalah hal yang penting. Dengan memahami hal tersebut, akan lebih mudah bagi pengajar untuk menghadirkan suasana belajar yang lebih kondusif dan interaktif. Sehingga, siswa juga bisa lebih memahami materi yang diajarkan dengan lebih baik.