Menu Close

Kebijakan Baru dan Konsep Dari Kurikulum Merdeka Belajar

Di tahun 2019 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuat kebijakan baru mengenai kurikulum Merdeka Belajar.

Kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan Merdeka Belajar ialah( Kemendikbud, 2019) sebagai berikut:

1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional( USBN) hendak digantikan oleh asesmen yang diselenggarakan oleh sekolah, dapat dilakukan dengan bentuk tes tes tertulis ataupun bentuk penilaian lain yang lebih komprensif semacam portofolio serta penugasan( tugas kelompok, ataupun karya tulis) sehingga guru serta sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar.

2. Ujian Nasional( UN) hendak diganti jadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang terdiri dari aspek literasi, yaitu kemampuan bernalar tentang dan menggunakan bahasa. Numerasi, yaitu kemampuan bernalar menggunakan matematika. Karakter, yaitu misalnya pembelajar, gotong royong, kebhinekaan dan perundungan. Perihal tersebut dilakukann pada siswa yang berada ditengah jenjang sekolah( misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong guru serta sekolah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran kejenjang berikutnya. Sistem tersebut mengacu pada praktik baik pada tingkat internasional semacam PISA serta TIMSS.

3. Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran( RPP). Bagi Nadiem Makarim, RPP cukup dibuat satu halaman saja. Lewat penyederhaan administrasi, diharapkan guru mempunyai lebih banyak waktu buat mepersiapkan serta mengevaluasi proses pendidikan.

4. Dalam penerimaan peserta didik baru( PPDB), sistem zonasi diperluas( tidak termasuk yang lebih banyak dari sistem PPDB. Pemerintah wilayah diberikan kewenangan buat memastikan proporsi final serta menetapkan daerah zonasi. Pemerataan akses serta mutu pembelajaran butuh diiringi dengan inisiatif lainnya oleh pemerintah daerah, semacam redistribusi guru kesekolah yang kekuranggan guru.

Kurikulum merdeka belajar

Inilah konsep kurikulum Merdeka Belajar:

1. Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan meningkatkan soft skill dan kepribadian sesuai profil pelajar Pancasila.

2. Fokus pada materi esensial, sehingga terdapat waktu untuk pembelajaran mendalam buat kompetensi dasar seperti literasi serta numerasi.

3. Fleksibilitas guru untuk melaksanakan pendidikan yang terdiferensiasi berdasarkan kemampuan para peserta didik.

Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar

Dilansir dari ditsmp. kemdikbud. go. id, kurikulum Merdeka Belajar ini mempunyai beberapa keunggulan, ialah:

1. Lebih sederhana serta mendalam. Kurikulum ini berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran akan lebih mendalam, bermakna, tidak terburu- buru, dan mengasyikkan.

2. Lebih merdeka. Keunggulan lain dari kurikulum Merdeka Belajar ini merupakan dihilangkannya peminatan bagi peserta didik jenjang SMA. Peserta didik bisa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, serta aspirasinya. Guru juga diharapkan mengajar sesuai tahap capaian serta perkembangan peserta didik.

3. Lebih relevan serta interaktif. Proses pembelajaran memakai kurikulum ini dicoba lewat aktivitas proyek yang akan memberikan peluang lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu- isu aktual. Demikian uraian tentang kurikulum Merdeka Belajar yang butuh kalian tahu. 

kurikulum merdeka belajar

BACA JUGA:7 Tahapan Evaluasi Diri Sekolah