Menu Close

Inovasi Pembelajaran: Definisi, Manfaat, dan Contohnya

Inovasi pembelajaran

Di dunia pendidikan, inovasi pembelajaran selalu dibutuhkan untuk proses belajar yang lebih baik dan efektif. Untuk itu, tenaga pengajar dituntut harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Namun, mengapa inovasi pembelajaran itu penting? Apa contoh inovasi pembelajaran yang bisa diterapkan di sekolah? Simak pembahasannya di bawah ini. 

Apa Itu Inovasi Pembelajaran?

Kata inovasi mungkin  cukup sering guru dengar ketika ada yang membahas tentang perubahan . Tapi makna yang sebenarnya dari inovasi adalah membuat perubahan atau sesuatu yang baru. Inovasi pembelajaran merupakan pembaruan dalam proses belajar. Untuk berinovasi, guru tidak harus menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Inovasi merupakan perpaduan antara kreativitas dan kemampuan mengadaptasikannya.

Inovasi dalam dunia pendidikan bukanlah istilah spesifik yang memiliki definisi tetap. Semangat berinovasi dalam pendidikan merupakan keterbukaan dalam melihat segala sesuatu dengan pikiran yang segar. Inovasi pembelajaran merupakan pengakuan bahwa guru tidak memiliki semua jawaban terbaik dan mungkin akan ada hal baru yang mampu menjawab permasalahan di dunia pendidikan dengan lebih baik. 

Sikap terbuka inilah yang memungkinkan inovasi pembelajaran terjadi di dunia pendidikan. Jika serba ditutup, maka siswa tidak akan mempelajari hal baru yang lebih sesuai dengan perkembangan jaman. Akibatnya, di dunia nyata mereka bisa tertinggal dan sulit untuk menyesuaikan diri di dunia kerja.  

Kenapa Inovasi Pembelajaran Penting dalam Pendidikan?

Menurut evolusi yang terjadi di dunia, yang mampu bertahan di dunia ini bukanlah mereka yang terkuat dan yang terpintar, tapi justru mereka yang paling bisa beradaptasi terhadap perubahan. Namun, hampir mustahil untuk memprediksi atau mengimbangi laju perubahan yang terjadi di sekeliling kita saat ini. Karena itu, sebaiknya memperluas pengetahuan untuk dijadikan dasar beradaptasi dan berkembang. 

Di sebagian besar industri, tolak ukur perubahan adalah inovasi. Selalu ada perbaikan yang dilakukan supaya lebih baik. Inovasi pembelajaran membantu mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis dengan memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan melalui kreativitas, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan bertahan. 

Tenaga pengajar dapat memanfaatkan inovasi dalam pendidikan untuk meningkatkan reputasi siswa dari segi akademis dan mengembangkan soft skill yang dibutuhkan siswa agar bisa berhasil dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Para pengajar juga dapat memperkenalkan lebih banyak teknologi yang bermanfaat bagi siswa dan mempermudah mereka dalam belajar. Karena itu, pengajar harus selalu update terhadap teknologi baru. 

Contoh Inovasi Pembelajaran

Contoh inovasi dalam pembelajaran terdiri dari berbagai bentuk. Inovasi pembelajaran bukan hanya tentang memperkenalkan teknologi baru ke ruang kelas. Inovasi pembelajaran bisa berupa metode baru dalam mengajarkan topik atau proyek tertentu. Berikut ini adalah beberapa contoh inovasi dalam belajar yang bisa diterapkan di sekolah:

1. Cooperative Learning

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah metode belajar yang terjadi ketika siswa bekerja sama di dalam kelompok kecil agar bisa mencapai tujuan pembelajaran. Metode belajar ini mendorong setiap siswa untuk bisa berpartisipasi aktif saat belajar. Caranya bisa dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka sehingga bisa saling membantu dalam mencapai pemahaman yang optimal. 

2. Blended Learning  

Blended learning memadukan pembelajaran online dengan pembelajaran tradisional di dalam kelas. Sebelumnya, sebaiknya siswa sudah diajarkan terlebih dulu tentang cara menggunakan perlengkapan agar mereka bisa belajar via online dan menggunakan internet, sehingga siswa bisa belajar dengan lancar dan tanpa hambatan. 

Salah satu kelebihan pendekatan belajar dengan blended learning adalah memberi kesempatan bagi para siswa untuk menemukan cara terbaik untuk menggunakan alat-alat yang akan mereka andalkan nantinya dalam kehidupan profesional di dunia kerja. Tujuan blended learning adalah untuk menggabungkan kelebihan belajar online dan belajar tradisional di kelas. 

Interaksi langsung di kelas memungkinkan siswa untuk menanyakan langsung pada guru jika ada teori yang tidak mereka mengerti. Selanjutnya, guru pun dapat menjelaskannya secara langsung dengan harapan para siswa lebih mudah memahami penjelasannya. Sementara  itu, kelebihan belajar online adalah materi belajar dapat diakses kapan pun siswa merasa nyaman dan lebih siap belajar. 

3. Project Based Learning

Inovasi pembelajaran berikutnya adalah proses pembelajaran yang berdasarkan suatu proyek nyata. Dalam metode ini, siswa akan berperan aktif dalam setiap prosesnya. Siswa akan diberikan tantangan yang harus dipecahkan melalui berbagai cara, misalnya melalui riset, penerapan pengetahuan yang sudah dipelajari sebelumnya, dan juga eksplorasi. 

Dalam Project Based Learning, siswa dapat bekerja secara mandiri ataupun di dalam kelompok. Pada umumnya, proses pembelajaran ini akan melalui beberapa tahapan. Mulai dari identifikasi masalah, pembentukan hipotesis, mengumpulkan informasi, analisis data, dan menarik kesimpulan. Guru tetap membantu siswa dengan menjadi fasilitator dalam berkomunikasi dan bekerja sama. 

4. Problem Based Learning

Berbeda dengan Project Based Learning, inovasi yang berikutnya merupakan metode pembelajaran yang berdasarkan sebuah masalah. Dari satu masalah, maka siswa akan berusaha mencari pemecahannya menggunakan pengetahuan yang diaplikasikan ke kehidupan nyata. 

Masalah yang digunakan dalam Problem Based Learning adalah sesuatu yang relevan dan nyata dalam kehidupan siswa. Dengan begitu, siswa dapat menemukan dan memahami masalahnya, untuk kemudian merumuskan cara untuk mengatasinya. 

5. Flipped Classroom

Dalam metode flipped classroom, guru akan memberikan video pembelajaran terlebih dulu. Selanjutnya, siswa diharapkan menonton dan mempelajari video tersebut terlebih dulu di rumah atau di jam di luar kelas. Dengan begitu, waktu di kelas akan dipergunakan secara interaktif, misalnya untuk berdiskusi, mengajukan pertanyaan ke guru, atau dibuat model debat dari materi yang telah dipelajari. 

Pada dasarnya, metode flipped classroom dapat terbagi menjadi:

  • Persiapan Materi: guru akan membuat video pembelajaran yang berisi penjelasan konsep, tugas atau demonstrasi praktik yang harus diselesaikan sebelum kelas berlangsung. 
  • Belajar Mandiri: merupakan saat siswa menonton video dan mempelajari materi yang diberikan guru. Siswa diperbolehkan mencatat, memutar ulang video, hingga melakukan riset tambahan.
  • Diskusi: saat waktu kelas tiba, guru dapat membuka waktu untuk berdiskusi. Siswa dapat mengajukan pertanyaan untuk dibahas bersama. Dengan cara ini, materi akan lebih mudah dipahami oleh seisi kelas. 
  • Aktivitas Kelompok: setelah diskusi, guru dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas yang relevan dengan materi. 
  • Evaluasi: di tahap akhir, saatnya guru melakukan evaluasi untuk memberikan umpan balik akan pelajaran dan tugas yang mereka lakukan hari ini. Di tahap ini, siswa juga dapat mengajukan pertanyaan jika masih ada yang belum dipahami. 

Itu dia penjelasan terkait inovasi pembelajaran, lengkap dengan manfaat dan contoh inovasi pembelajaran yang bisa dilakukan di sekolah. Jika ingin dapat info lebih lanjut tentang inovasi pembelajaran, dapatkan di Pijar Sekolah, yang menjadikan proses belajar lebih mudah dengan beragam materi yang tersedia via online dan dapat diakses kapan saja.