Menu Close

Maksimalkan Potensi Siswa: Panduan Menerapkan Asset-Based Teaching di Kelas

Asset Based Teaching

Dilansir dari EaseyLearner Everywhere, Asset based teaching adalah metode mengajar yang terjadi ketika kekuatan dan perbedaan unik setiap siswa dianggap sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Metode mengajar ini juga dikenal dengan istilah Strength Based. Nah, kalau kamu ingin tahu prinsip dan cara menerapkan metode asset based teaching, simak informasinya di bawah ini ya. 

Prinsip Asset Based Teaching

Pada dasarnya ada lima karakteristik utama asset based teaching, yaitu:

  • Inklusif: menerapkan metode pengajaran yang beragam untuk melayani siswa yang beragam dengan lebih baik.
  • Aktif/interaktif: menciptakan konten dan peluang yang menarik bagi siswa.
  • Budaya: mengakui beragam pengalaman dan latar belakang siswa untuk dijadikan masukan dalam praktik di kelas.
  • Responsif secara linguistik: mengenali hubungan siswa dengan berbagai bahasa
  • Reflektif/adaptif: berkomitmen terhadap perbaikan seiring berjalannya waktu

Cara Menerapkan Asset Based Teaching

Dilansir dari Edutopia, beberapa cara menerapkan Asset Based Teaching yang bisa kamu lakukan, yaitu:

1. Mulailah dengan kegiatan pembelajaran diagnostik yang memberikan informasi tentang apa yang diketahui dan dapat dilakukan siswa

Cara sederhana untuk merancang aktivitas pembelajaran diagnostik yang berfokus pada apa yang dapat dilakukan siswa adalah dengan menyelaraskan tugas dengan keterampilan atau konsep dari tingkat kelas sebelumnya. Sebagian besar standar disusun dari satu tingkat kelas atau mata pelajaran ke tingkat berikutnya. Misalnya dalam matematika, hal ini dikenal dengan koherensi. Dalam ilmu pengetahuan, hal ini dapat dilihat melalui perkembangan Disciplinary Core Ideas (DCI). Dengan melihat standar atau dengan sengaja mengidentifikasi keterampilan atau konsep dasar dalam dokumen kurikulum, guru dapat mengakses informasi ini dengan cepat.

Misalnya, target pembelajaran berikut ini berdasarkan standar seni bahasa Inggris:

Kelas lima: Menggunakan rincian pendukung untuk menentukan gagasan utama.

Kelas enam: Menjelaskan bagaimana rincian pendukung digunakan untuk mengembangkan gagasan utama.

Sebagai diagnostik sederhana, siswa membaca dan memberi anotasi pada artikel menggunakan tag teks untuk mengidentifikasi detail utama dan kemudian menggunakan detail yang diberi tag untuk menulis ide sentral. Seorang guru kelas enam kemudian akan meninjau pekerjaan siswa dengan fokus pada rincian yang dipilih siswa dan bagaimana mereka digunakan untuk menulis gagasan utama, atau harapan kelas lima.

Dengan informasi ini, guru dapat merencanakan pengajaran untuk memberikan strategi yang menggerakkan siswa dari mengidentifikasi ide sentral hingga menjelaskan bagaimana ide tersebut dikembangkan. Jalur tambahan dibuat untuk siswa yang memiliki keterampilan ini dan memerlukan lebih banyak latihan atau siap menerapkannya dengan cara yang berbeda.

2. Menyediakan jalur pembelajaran yang berbeda sehingga seluruh siswa mempunyai kesempatan untuk memenuhi harapan yang tinggi

Langkah kedua yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan asset based teaching adalah melakukan rencana pembelajaran bisa diawali dengan kegiatan diagnostik. Siswa dan guru kemudian dapat memili  jalur yang berbeda melalui rencana tersebut. Dengan siswa menyelesaikan serangkaian kegiatan pembelajaran inti yang selaras dengan target pembelajaran rencana tersebut untuk memastikan bahwa mereka semua berupaya mencapai harapan yang tinggi. Beberapa jalur yang bisa guru sediakan, yaitu: 

  • Jalur A menyertakan instruksi dan ulasan sehingga siswa membangun latar belakang pengetahuan dan keterampilan. Misalnya, siswa membuat kriteria untuk mengidentifikasi detail penting. Mereka menggunakan kriteria untuk mengidentifikasi rincian untuk menandai yang mengungkapkan gagasan utama.
  • Jalur B mencakup kegiatan tambahan untuk latihan dan penerapan siswa. Misalnya, siswa menggunakan SEE (pernyataan, bukti, penjelasan) sebagai rutinitas kognitif untuk menjelaskan hubungan antara pernyataan ide sentral dan bukti dari teks.
  • Jalur C memberikan kegiatan untuk memperdalam pemahaman atau menerapkan pembelajaran dengan cara baru. Misalnya, siswa menggunakan SEE untuk mengevaluasi sebuah teks yang menyajikan sudut pandang berbeda.

Menciptakan jalur akan membantu menghilangkan peninjauan tanpa akhir, tugas berulang, dan/atau pelepasan diri yang dapat timbul dari pendekatan pengajaran yang bersifat universal. Hal ini mengkomunikasikan kepada siswa bahwa guru percaya bahwa setiap siswa adalah pembelajar yang unik namun siap dan mampu.

3. Memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengidentifikasi apa yang dapat mereka lakukan dan strategi untuk menggunakan kekuatan mereka untuk mengatasi kebutuhan

Salah satu hal yang biasanya paling melekat dalam setiap kegiatan pembelajaran adalah momen penilaian formatif. Hal ini adalah bukti nyata yang dapat diamati dari pembelajaran siswa. Dalam pendekatan pembelajaran berbasis aset, guru bisa memberikan umpan balik kepada siswa yang mencakup tiga informasi penting.

  • Kekuatan: Bukti yang kamu pilih dengan jelas mengidentifikasi informasi penting tentang dampak jalur kereta api lintas benua terhadap berbagai kelompok masyarakat.
  • Kebutuhan: Ide sentral adalah pernyataan ringkasan tentang apa yang paling penting dalam teks. Bagaimana kamu bisa mengatakan apa yang paling penting tanpa menulis ulang semua detailnya?
  • Langkah selanjutnya: Tulislah ide sentral untuk dua atau tiga paragraf dengan kata-kata kamu sendiri sebelum menulis ide sentral untuk keseluruhan teks.

Selain itu, penting untuk dicatat bahwa tidak semua siswa perlu menerima umpan balik yang sama pada waktu yang sama. Karena semua siswa berhak mendapatkan umpan balik yang spesifik dan disesuaikan pada suatu waktu selama pembelajaran mereka.

Ketika guru mulai melihat apa yang dipahami, diketahui, dan dapat dilakukan siswa, hal itu mengubah cara guru dan siswanya melakukan pendekatan pembelajaran. Guru mulai memanfaatkan apa yang diketahui siswa sebagai sarana untuk memajukan pembelajaran. 

Bagi siswa, kesuksesan kecil akan membawa kesuksesan yang lebih besar dan membantu mengembangkan keyakinan akan kemampuan mereka sendiri serta kemauan untuk terlibat ketika pembelajaran menjadi sulit. Ketika siswa disadarkan tentang bagaimana mereka dapat belajar, mereka mengambil langkah lain menuju menjadi pembelajar yang mandiri dan mampu mengatur diri sendiri.

Pijar Sekolah adalah sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. Pijar Sekolah memiliki ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.

Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.

Referensi

https://www.edutopia.org/article/3-steps-developing-asset-based-approach-teaching/