Dilansir dari Direktorat Sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam menerapkan kurikulum merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Meskipun begitu dalam menjalankan kurikulum merdeka, guru mungkin akan menghadapi berbagai tantangan. Nah, kalau guru ingin tahu informasi lengkap tentang tantangan dalam menerapkan kurikulum merdeka dan cara mengatasinya, simak informasinya di bawah ini ya.
Pada dasarnya kurikulum merdeka memiliki beberapa manfaat yang sayang untuk dilewatkan, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia serta menciptakan siswa-siswi yang memiliki kecerdasan intelektual dan karakter. Selain itu, siswa juga bisa memiliki semangat untuk terus belajar dalam waktu yang lama atau yang biasa dikenal dengan istilah life long learner.
Pada dasarnya kurikulum merdeka terdiri dari kompetensi, pelaksanaan pembelajaran yang fleksibel dan karakter pelajar pancasila.
Dalam penerapan kurikulum merdeka, guru, kepala sekolah, dan manajemen sekolah dituntut untuk bisa berkolaborasi dengan dengan pemangku kepentingan dari berbagai bidang, seperti dunia industri, perguruan tinggi, dan praktisi. Selain itu, guru, kepala sekolah, dan manajemen sekolah juga harus bisa berkolaborasi dengan masyarakat untuk mewujudkan merdeka belajar.
Beberapa tantangan dalam menerapkan kurikulum merdeka, yaitu:
Dalam kurikulum merdeka, sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah guru berperan sebagai pilar utama pelaksanaan kurikulum merdeka. Karena dalam hal ini guru berperan sebagai penggerak keberhasilan berbagai program merdeka belajar seperti pembelajaran berdiferensiasi, pelaksanaan projek, penguatan profil pelajar pancasila dan asesmen pembelajaran, serta pemberdayaan teknologi sebagai alat pendukung pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka, guru tidak hanya perlu memiliki pengetahuan akan mata pelajaran yang mumpuni, melainkan juga kemampuan sosial, beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada.
Untuk membuat guru memiliki kemampuan yang mumpuni, sekolah wajib memiliki program-program untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan guru. Beberapa program tersebut, yaitu brainstorming di awal semester, in house training, workshop, kegiatan focus group discussion (FGD) antar guru, seminar-seminar, forum berbagi praktik baik, dan pemberdayaan jaringan program musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) .
Seperti yang telah disebutkan di atas, dalam menerapkan kurikulum, guru harus bisa berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti orang yang bekerja di dunia industri, perguruan tinggi, praktisi, dan masyarakat. Komunikasi inilah yang bisa menjadi tantangan tersendiri untuk seorang guru. Namun, jangan khawatir karena guru bisa melatih kemampuan berkomunikasi ini dengan cara membangun networking antar pengguna media pembelajaran berbasis ICT di dunia maya, ikut komunitas pembelajar, serta menggunakan Platform Merdeka Mengajar untuk media belajar bersama dalam komunitas.
Dilansir dari Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, salah satu tantangan dalam menerapkan kurikulum merdeka yang tidak dapat terhindarkan adalah pelaksanaan asesmen pembelajaran. Saat ini beberapa guru mungkin hanya fokus pada fokus pada asesmen akhir/sumatif pembelajaran. Padahal seharusnya pelaksanaan asesmen mencakup pada asesmen awal, asesmen proses (assessment for and as learning) dan akhir pembelajaran (assessment of learning). Rangkaian proses asesmen tersebut juga merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Di tengah era teknologi seperti sekarang, sudah sewajarnya seorang guru bisa menguasai teknologi dengan baik. Namun, sayangnya masih ada beberapa guru yang belum mahir menggunakan berbagai alat teknologi. Padahal menguasai teknologi akan sangat memudahkan guru dalam menjalani proses belajar mengajar, khususnya dalam mengajar menggunakan kurikulum yang memang mewajibkan guru untuk bisa ‘akrab’ dengan teknologi digital.
Oleh karena itu, mulai sekarang yuk biasakan diri untuk bisa menggunakan mengenal dan memanfaatkan platform pembelajaran, email, hybrid learning, e-learning, sumber dan media pembelajaran berbasis digital. Selain itu, menguasai teknologi digital juga bisa membantu siswa untuk terbiasa dengan teknologi digital. Hal inilah yang bisa menjadi bekal bagi siswa untuk bisa berkembang dan bersaing dengan siswa-siswi dari seluruh dunia lainnya.
Apapun kurikulum yang diterapkan, siswa mungkin akan kesulitan untuk bisa fokus, terlebih pada kurikulum merdeka yang bisa memungkinkan guru untuk menggunakan berbagai perangkat. Namun, jangan khawatir karena pada dasarnya hal ini bisa diatasi dengan menghilangkan distraksi, rutin mengadakan ice breaking, atau sekedar membuat aturan yang harus dipatuhi guru dan siswa.
Nah, itu tadi beberapa tantangan penerapan kurikulum merdeka yang mungkin guru hadapi. Namun, jangan khawatir karena pada dasarnya tantangan-tantangan di atas bisa diatasi dengan beberapa cara.
Kalau guru ingin proses belajar mengajar terasa lebih mudah untuk dilakukan, yuk gunakan platform Pijar Sekolah.
Pijar Sekolah adalah sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. Pijar Sekolah memiliki ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.
Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.
Referensi
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka
https://kspstendik.kemdikbud.go.id/read-news/tantangan-dalam-penerapan-kurikulum-merdeka
Capaian pembelajaran atau learning achievements merupakan tujuan akhir yang diharapkan dari proses pembelajaran. Di era…
Pada dasarnya setiap jenis kurikulum memiliki prinsipnya masing-masing. Karena prinsip ini bisa digunakan kepala sekolah,…
Guru ingin tahu cara mengajarkan siswa menghargai perbedaan di sekolah? Kalau iya, yuk simak caranya…
Guru ingin mulai menerapkan kurikulum adaptif? Kalau iya, yuk simak informasinya di bawah ini. Dilansir…
Keberagaman di sekolah merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dihindari di era globalisasi ini. Dengan…
Pendidikan inklusif adalah konsep pendidikan yang mengutamakan keadilan dalam pendidikan dengan menempatkan peserta didik dengan…