Tahukah guru menumbuhkan rasa empati pada siswa bisa bermanfaat untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran, lho. Nah, kalau guru ingin tahu tips menumbuhkan rasa empati pada siswa, simak informasinya di bawah ini ya.
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang cara menumbuhkan empati pada siswa, simak dulu yuk pengertian empati di bawah ini.
Apa itu Empati?
Dilansir dari Grand Canyon University, Empati adalah kemampuan untuk memahami emosi orang lain. Ini mungkin juga mencakup kemampuan untuk membayangkan bagaimana perasaan orang lain atau apa yang mungkin mereka pikirkan. Para peneliti saat ini membedakan dua jenis empati, yaitu:
- Empati afektif mengacu pada sensasi dan perasaan yang dialami seseorang sebagai respons terhadap emosi orang lain.
- Empati kognitif mengacu pada pemahaman dan identifikasi terhadap emosi atau perspektif orang lain.
- Jenis empati ketiga yang disebut empati welas asih mungkin juga ada. Empati yang welas asih adalah kemampuan untuk memahami dan ikut merasakan emosi orang lain, namun tanpa menganggapnya sebagai emosi Anda sendiri.3 Guru mungkin menyebut respons ini sebagai “membantu”.
Bentuk Empati Di Kelas
Di kelas, empati dapat terwujud dalam banyak cara saat siswa menghadapi situasi akademik dan sosial. Beberapa contoh tindakan siswa yang menunjukkan empati di kelas mungkin mencakup hal berikut:
- Memberi tahu teman bahwa mereka memahami betapa kecewanya teman tersebut dengan nilai yang buruk, terutama setelah belajar dengan giat.
- Membantu siswa lain pulih setelah mereka diintimidasi dan melaporkan kejadian tersebut kepada orang dewasa.
- Mencerminkan emosi seorang tokoh dalam sebuah cerita dengan tertawa ketika tokoh tersebut menganggap ada sesuatu yang lucu atau merasa sedih ketika sesuatu yang buruk menimpa tokoh tersebut.
- Menawarkan untuk berbagi makan siang dengan teman sekelas yang lupa makan siangnya.
Pentingnya Menumbuhkan Rasa Empati Pada Siswa Di Sekolah
Empati mungkin muncul secara alami pada beberapa siswa, namun mungkin menjadi perjuangan nyata bagi siswa lainnya. Guru lebih cenderung memikirkan cara mengajarkan empati ketika mereka menghadapi siswa yang kesulitan menjalin hubungan bermakna dengan teman sekelasnya. Siswa yang memerlukan pendidikan empati dapat menunjukkan berbagai perilaku, seperti berikut:
- Cepat mengkritik
- Menilai orang lain yang tidak seiman
- Bukan merayakan prestasi orang lain
- Berjuang untuk mendapatkan teman
- Merasa berhak
- Hanya berbicara tentang diri sendiri dan tidak peduli dengan pengalaman orang lain
- Menyalahkan orang lain atas konflik
Cara Menumbuhkan Rasa Empati Pada Siswa
Beberapa cara menumbuhkan rasa empati pada siswa yang bisa guru terapkan, yaitu:
1. Jadi panutan dengan memiliki sikap empati
Siswa menghormati gurunya. Mereka juga unggul dalam meniru teman sebaya, orang tua, dan orang dewasa lainnya yang mereka hormati dan kagumi. Tunjukkan empati dalam interaksi guru dengan siswa dan kolega. Karena hal ini secara tidak langsung juga akan membuat siswa turut memiliki rasa empati.
2. Jelaskan pada siswa pentingnya empati
Selain menunjukkan sikap empati pada siswa, guru juga bisa menjelaskanbahwa empati berarti memahami dan peduli terhadap perasaan orang lain dan mengambil tindakan untuk membantu. Jelaskan bagaimana hal ini meningkatkan kelas dan komunitas sekolah. Tekankan pentingnya memperhatikan dan memiliki empati terhadap orang-orang di luar teman dekat, termasuk mereka yang berbeda atau yang sering kali tidak terlihat. Berikan contoh bagaimana bertindak berdasarkan empati, seperti membantu, menunjukkan kebaikan, atau bahkan sekadar mendengarkan.
3. Secara aktif dorong siswa untuk memiliki sikap empati
Ciptakan aktivitas di mana mereka berlatih mendengarkan tanpa menyela, lalu merenungkan apa yang telah mereka dengar. Ajari mereka strategi untuk mempertahankan pemikiran yang ingin mereka sampaikan pada waktu yang lebih tepat. Keterampilan ini membantu mereka memahami dan terhubung dengan sudut pandang dan perasaan orang lain.
4. Ajarkan pada siswa tentang keberagaman
Perkenalkan buku, cerita, dan pelajaran dari beragam budaya dan latar belakang. Diskusikan sudut pandang yang berbeda dan dorong percakapan terbuka. Tegaskan kepada siswa bahwa kelas adalah tempat yang aman bagi rasa ingin tahu mereka tentang orang, tempat, dan pengalaman yang berbeda. Hal ini akan memperluas pemahaman dan apresiasi siswa terhadap berbagai cara hidup.
5. Tunjukkan sikap empati melalui komunikasi
Saat guru berempati dengan seseorang, guru tidak memberi tahu mereka bagaimana perasaan mereka, apa yang seharusnya mereka rasakan, atau apa yang harus mereka lakukan. Sebaliknya, guru mengakui bahwa guru memahami apa yang mungkin mereka alami dan bagaimana perasaan mereka.
Memberi siswa permulaan kalimat seperti “Kedengarannya seperti…” atau “Ibu/bapak dengar kamu…” dapat membantu mereka bereaksi dan merespons dengan empati. Siswa juga dapat belajar merespons situasi dengan merefleksikan perasaan yang diungkapkan orang tersebut dan alasan yang diberikan orang tersebut.
6. Berikan tugas sebagai relawan
Empati welas asih merupakan bentuk empati yang menekankan pada tindakan. Ketika siswa melihat atau memahami situasi sulit dan merasa terdorong untuk membantu, mereka menunjukkan rasa kasih sayang dan empati.
Memberikan tugas sebagai relawan adalah cara terbaik untuk membangun empati penuh kasih dan mengajar siswa untuk bekerja sama menuju tujuan bersama. Karena tugas ini dapat membantu siswa berpikir tentang orang-orang yang menjalani kehidupan yang berbeda dari mereka dan menunjukkan kepada mereka cara-cara bahwa mengambil tindakan dapat membantu orang lain. Beberapa contoh tugas menjadi relawan yang mengajarkan empati termasuk mengumpulkan makanan untuk bank makanan setempat, mengunjungi panti jompo setempat, menggalang dana untuk korban bencana alam, atau mengadakan acara bersih-bersih sekolah.
Sebagai kesimpulan, menumbuhkan rasa empati pada siswa adalah investasi jangka panjang yang bermanfaat untuk membentuk generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab. Dengan mengintegrasikan kegiatan yang mendukung pengembangan empati dalam kurikulum, memberikan contoh nyata dari perilaku empatik, serta menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung, kita dapat membantu siswa memahami dan merasakan perspektif orang lain. Pendidikan yang berfokus pada empati tidak hanya meningkatkan hubungan antar siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang lebih baik dalam masyarakat. Dengan demikian, mari kita terus berupaya mengembangkan rasa empati pada siswa, karena di tangan merekalah masa depan dunia ini.
Kalau guru ingin tahu cara lebih jauh untuk meningkatkan produktivitas dalam dalam mengajar, yuk gunakan platform Pijar sekolah.
Pijar Sekolah adalah sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. Pijar Sekolah memiliki ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.
Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.
Referensi
https://www.participatelearning.com/blog/six-ways-to-nurture-empathy-in-your-students/
https://www.gcu.edu/blog/teaching-school-administration/6-steps-cultivate-greater-empathy-teaching