Tidak hanya siswa namun nyatanya guru juga dituntut untuk bisa mendapatkan pemahaman literasi digital yang optimal. Tidak bisa dipungkiri saat ini kita memang berada di era perkembangan teknologi yang sangat pesat dan tidak ada hentinya. Kalau kita menyerah dan tidak belajar maka kita akan terus hilang ditelan zaman.
Begitu juga dengan tantangan guru di era ini tidak hanya harus bisa menyampaikan materi dengan baik namun juga harus memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni. Adapun penjelasan mengenai pentingnya literasi digital bagi guru bisa langsung cek semua penjabaran lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Literasi Digital?
Sebelum menginjak lebih jauh kamu perlu tahu apa yang sebenarnya dimaksud dengan literasi digital. Literasi digital merupakan pengetahuan dan juga kecakapan dari seseorang dalam menggunakan media digital seperti jaringan internet dan alat komunikasi sejenisnya. Kecakapan yang dimaksud tidak hanya sekedar mengerti namun bisa dibuktikan secara maksimal.
Kecakapan yang dimaksud mencakup beberapa aspek seperti kecermatan, cerdas, bijak dalam hal pemanfaatan serta penggunaannya. Selain itu pengguna juga harus bisa menemukan, mengerjakan sekaligus mengevaluasi semua hal yang berkaitan dengan internet serta alat komunikasi jaringannya.
Mengapa Literasi Digital Penting untuk Guru?
Seringnya kita hanya memfokuskan literasi digital pada siswa padahal dari segi guru sendiri ternyata belum siap untuk melaluinya. Jadi antara guru dan siswa tentu harus sama-sama berkembang dalam memahami literasi digital yang lebih baik. Adapun beberapa penjelasan mengenai pentingnya literasi digital bagi guru bisa langsung cek semua penjelasannya di bawah ini!
1.Meningkatkan Kualitas Pengajaran yang Diberikan
Kompetensi literasi digital yang dimiliki oleh guru maupun tenaga pendidik memang sangat penting berkembang seiring dengan adanya teknologi yang cukup relevan dalam bidang pengajaran. Dengan penguasaan literasi digital yang mumpuni maka guru bisa lebih mudah dalam berinovasi dan menciptakan hal-hal baru yang memang menyenangkan.
Contohnya mereka bisa lebih mudah mengimplementasikan pembuatan games, film maupun video yang langsung bisa diintegrasikan ke dalam aplikasi maupun basis digital lainnya. Dengan begitu proses pembelajaran juga menjadi lebih bagus dan tidak monoton. Ada banyak media yang bisa disiapkan untuk melatih fokus siswa.
Dalam hal ini cakupannya juga tidak hanya mengenai aplikasi digital saja melainkan juga mengenai pemanfaatan media sosial dan juga alat komunikasi dukungan digital yang lainnya. Dengan adanya kemudahan ini maka guru bisa mendapatkan jaringan yang lebih luas tidak hanya terbatas di dalam lingkup sekolah saja. Pengalaman yang didapatkan juga akan semakin banyak nantinya.
1.Bagus untuk Persiapan Siswa di Masa Depan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa literasi digital untuk guru menjadi bekal penting dalam pengajaran siswa masa kini menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang tidak ada hentinya. Sebagai guru memang dituntut untuk serba bisa agar anak didiknya juga bisa lebih mudah belajar hal-hal baru tanpa lelah dan batasan.
Baiknya memang antara guru dan siswa sama-sama tidak boleh berhenti belajar untuk mengetahui pengembangan dan pengetahuan yang lebih relevan dalam dunia yang lebih modern. Kemampuan ini akan diwariskan ke anak dalam cakupan komunikasi digital, pemecahan masalah, kolaborasi dan juga pemikiran yang lebih kritis.
Jadi ketika keduanya sudah sama-sama belajar maka mewujudkan impian untuk masa depan yang lebih baik tentu tidak akan sulit. Terlebih nanti ketika siswa sudah menuju era dewasanya tentu akan mendapatkan tantangan serta pengembangan teknologi yang lebih pesat dibandingkan dengan era sekarang.
2. Membantu Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
Literasi digital erat hubungannya dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas yang dibutuhkan dalam dunia pembelajaran. Kemampuan literasi ini akan membantu guru untuk mengorganisir lebih baik dalam hal administratif. Jika sebelumnya semua hal administratif dilakukan secara manual maka saat ini semuanya bisa dilakukan langsung dan cepat menggunakan aplikasi digital.
Meskipun terlihat sederhana namun nyatanya masih banyak guru yang belum mahir dalam mempelajari dan mengoperasikan Microsoft Office, Google Sheet dan juga alat lain yang memudahkan mereka menyimpan bahan pembelajaran yang lebih efisien. Semakin sedikit pekerjaan manual maka semakin sedikit tenaga yang perlu dikeluarkan.
Dengan menguasai kemampuan dari aplikasi penunjang ini mereka bisa lebih mudah dalam melakukan evaluasi kinerja siswa, menyusun jadwal sampai dengan membuat laporan langsung dalam bentuk ketikan. Nantinya hasil kinerja bisa dicetak maupun langsung dikirim menjadi dokumen online anti ribet dan tidak rawan hilang tentunya.
Selain itu guru juga bisa belajar memanfaatkan penggunaan WhatsApp untuk grup kelas sehingga tidak akan ada lagi pengumuman yang tertinggal atau tugas yang tidak tersampaikan ke siswa.
Tantangan dalam Literasi Digital
Tentu saja ada beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh para guru untuk mencapai literasi digital. Berikut ini beberapa tantangannya:
1. Kurangnya Akses dan Pengetahuan
Salah satu aspek literasi digital yang paling menantang adalah persyaratan untuk memiliki tingkat keahlian dan pemahaman teknis tertentu. Tidak semua orang memiliki akses ke teknologi menggunakan perangkat yang paling mutakhir. Karena itu, terjadi kesenjangan digital yang membuat para guru lebih sulit untuk lebih terdidik secara teknologi.
2. Kesulitan Menemukan Sumber Daya yang Tepat
Saat ini, para guru bisa menemukan berbagai sumber daya terkait teknologi di era digital dari internet. Masalahnya, menemukan sumber daya yang tepat ternyata tidak semudah itu. Mengidentifikasi sumber mana yang dapat dipercaya dan asli bisa jadi cukup sulit.
Diperlukan pemikiran kritis dan keterampilan analitis untuk mengevaluasi kualitas materi dan membedakan antara fakta, opini, bias, dan propaganda. Kalau tidak, para guru akan belajar dari sumber yang salah.
3. Kurangnya Panduan
Saat bicara tentang literasi digital, salah satu kekhawatirannya adalah privasi dan tingkat keamanan di dunia maya. Banyak yang masih tidak menyadari bahwa potensi bahaya di internet sangat tinggi, kurangnya pengawasan dan pakar digital dapat membahayakan data-data pribadi yang sensitif.
4. Kurangnya Penekanan pada Literasi Digital dalam Pendidikan
Di dunia pendidikan sendiri masih ada yang kurang menekankan betapa pentingnya literasi digital. Akibatnya, para guru akan tetap menggunakan cara tradisional. Bukannya cara ini buruk, tapi membuat siswanya diam di tempat dan ketinggalan jaman.
5. Kurangnya Minat Akan Teknologi Digital
Terakhir, tak dapat dipungkiri bahwa masih ada yang menganggap bahwa literasi digital itu bukanlah suatu kebutuhan yang mendesak. Meskipun orang-orang di sekitar kita sudah terhubung dengan internet, nyatanya masih banyak yang merasa internet dan teknologi digital tidak penting, khususnya bagi dunia pendidikan. Dapatkan pembelajaran untuk mempersiapkan digital literacy lebih mumpuni untuk guru hanya di Pijar Sekolah saja. Materinya banyak membantu guru mendapatkan pengajaran yang lebih efisien beriringan dengan siswa di era perkembangan teknologi ini!