Blog

Guru Wajib Tahu Manfaat dan Tipe Asesmen Diagnostik

Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sedang melakukan berbagai asesmen dan program untuk meningkatkan kompetensi seluruh siswa di Indonesia, salah satunya adalah dengan melakukan asesmen diagnostik. Nah, kalau guru ingin tahu informasi lebih lanjut tentang asesmen diagnostik dan tipe-tipenya, simak informasi di bawah ini ya.

Melansir dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.

Siswa yang perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil asesmen diagnostik bisa diberikan pendampingan belajar secara afirmatif. Hal ini bermanfaat agar nantinya semua siswa memiliki tingkat pemahaman materi yang sama, sehingga tidak ada lagi kesenjangan di antara siswa.

Manfaat Asesmen Diagnostik

Selain bermanfaat untuk membuat semua siswa memiliki tingkat pemahaman materi yang sama, asesmen diagnostik memiliki beberapa manfaat yang sayang dilewatkan, yaitu:

  • Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
  • Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
  • Mengetahui kondisi keluarga siswa
  • Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
  • Mengetahui gaya belajar, karakter, serta minat siswa
  • Mengidentifikasi kompetensi siswa
  • Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
  • Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata

Tipe Asesmen Diagnostik

Pada dasarnya asesmen diagnostik atau diagnostic assesment bisa diterapkan untuk semua jenjang pendidikan, darimulai siswa yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga siswa yang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) sekali pun.
Asesmen diagnostik memiliki banyak tipe, namun ada empat tipe asesmen diagnostik yang biasanya sering digunakan guru, yaitu:

1.Asesmen diagnostik informal

Diagnostic assesment informal terjadi secara spontan sebelum proses belajar mengajar dimulai. Pada dasarnya, asesmen ini bisa dilakukan dengan cara guru memanggil beberapa siswa dan meminta mereka untuk berbagi informasi tentang mata pelajaran. Selain itu, guru bisa meminta siswa untuk mengumpulkan survei yang berisi mengenai tingkat pemahaman siswa pada suatu materi pelajaran.

Informal diagnostic assesment cocok digunakan saat guru ingin mengetahui seberapa paham siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan dalam waktu yang singkat.

2. Asesmen diagnostik standar

standar dilakukan dengan menggunakan metode pengujian yang terdefinisi dengan baik untuk mengevaluasi pengetahuan siswa, dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada. Asesmen ini bermanfaat untuk memberi guru analisis yang lebih mendalam tentang kelemahan dan kekuatan belajar siswa.

Biasanya, penilaian diagnostik standar terjadi setelah penilaian informal. Diagnostic assesment standar biasanya bisa dilakukan dengan beberapa tahap, pertama guru mengumpulkan data secara spontan tentang tingkat pengetahuan siswa. Selanjutnya, guru dapat menerapkan metode standar seperti tes berbasis kurikulum untuk menentukan tingkat pengetahuan siswa terhadap standar tertentu. Asesmen diagnostik standar cocok dilakukan saat guru perlu mengumpulkan informasi komprehensif tentang kelemahan dan kekuatan belajar siswa.

BACA JUGA: Asesmen : Panduan lengkap asesmen Pendidikan di Indonesia

3. Asesmen diagnostik kognitif

Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mengetahui kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Selain itu, kognitif diagnostic assesment dapat dilaksanakan secara berkala pada awal pembelajaran atau di akhir proses belajar mengajar setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan di waktu lain.

Ada satu hal lagi yang perlu guru pahami dalam melakukan kognitif diagnostic assesment, yaitu kognitif diagnostic assesment kognitif dilakukan untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum.

Kognitif diagnostic assesment  dilakukan dengan cara memberikan siswa beberapa pertanyaan sederhana mengenai materi pelajaran. Beberapa pertanyaan sederhana yang bisa guru berikan, meliputi 2 pertanyaan sesuai jenjang kelas, 6 pertanyaan dengan topik materi pelajaran satu kelas di bawah, dan 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah.

BACA JUGA: 6 Tips Meningkatkan Jiwa Kepemimpinan Pada Siswa

4. Asesmen diagnostik non-kognitif

Non-kognitif diagnostic assesment di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali beberapa hal, seperti kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama belajar di rumah, kondisi keluarga dan pergaulan siswa, dan gaya belajar, karakter, serta minat siswa.

Non-kognitif diagnostic assesment bisa dilakukan dengan meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya. Caranya dengan meminta siswa untuk bercerita, menulis, atau menggambar mengenai aktivitas yang dilakukan saat berada di rumah.

Nah, itu tadi beberapa tipe diagnostic assesment yang bisa guru terapkan dalam proses belajar mengajar. Saat ini guru juga bisa dengan mudah melakukan diagnostic assesmentdengan menggunakan Pijar Sekolah lho.

Pijar Sekolah adalah sebuah platform pembelajaran digital terpadu yang mendukung pihak sekolah dalam menciptakan pembelajaran digital yang seru dan menyenangkan. Pijar Sekolah memiliki ribuan konten digital yang menarik, mulai dari Buku Digital Interaktif, Buku Digital, Video Pembelajaran, hingga Laboratorium Maya yang bisa dimanfaatkan oleh semua siswa untuk mendukung mereka dalam belajar di sekolah.

Selain menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, Pijar Sekolah hadir untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pelaksanaan ujian. Melalui Pijar Sekolah, pihak sekolah dengan mudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi (UBK), dan memudahkan para guru dalam membuat soal, melakukan penjadwalan ujian, mengawasi ujian, dan memeriksa hasil ujian.

Referensi

http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/asesmen-diagnostik
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PPB/modul%20asesmen%20PPB/Sesi%201%20-%20Asinkron%20-%20Eksplorasi%20Konsep%20-%20B.%20Asesmen%20Diagnostik.pptx.pdf


https://www.formpl.us/blog/diagnostic-assessment

pijar

Recent Posts

Mengapa Guru Perlu Membaca Capaian Pembelajaran Sebelum Melaksanakan Pembelajaran

Capaian pembelajaran atau learning achievements merupakan tujuan akhir yang diharapkan dari proses pembelajaran. Di era…

2 months ago

5 Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka

Pada dasarnya setiap jenis kurikulum memiliki prinsipnya masing-masing. Karena prinsip ini bisa digunakan kepala sekolah,…

2 months ago

7 Cara Mengajarkan Siswa untuk Menghargai Perbedaan di Sekolah

Guru ingin tahu cara mengajarkan siswa menghargai perbedaan di sekolah? Kalau iya, yuk simak caranya…

2 months ago

Kurikulum Adaptif:Manfaat dan Cara Menerapkan

Guru ingin mulai menerapkan kurikulum adaptif? Kalau iya, yuk simak informasinya di bawah ini. Dilansir…

3 months ago

Keberagaman di Sekolah: Manfaat, Tantangan, dan Peran Guru

Keberagaman di sekolah merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dihindari di era globalisasi ini. Dengan…

3 months ago

6 Tantangan Penerapan Pendidikan Inklusif dan Strategi Efektif untuk Mengatasinya

Pendidikan inklusif adalah konsep pendidikan yang mengutamakan keadilan dalam pendidikan dengan menempatkan peserta didik dengan…

3 months ago