OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari guru dan yayasan. Namun, apa sebenarnya tugas pokok dan fungsi OSIS? Lalu, apakah yang menjadi visi misi OSIS?
Artikel ini akan membahas berbagai hal mengenai OSIS. Mulai dari pengertian, visi misi, tugas pokok dan fungsi, dan berbagai hal lainnya terkait OSIS di SMP maupun SMA.
Table of Contents
Istilah OSIS bukanlah istilah yang baru. Hampir setiap orang yang pernah duduk di bangku sekolah menengah pasti tahu apa itu OSIS. Namun, ada juga sebagian orang yang tidak tahu OSIS kepanjangan dari apa.
Secara sederhana, OSIS singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Biasanya, organisasi ini ada di jenjang pendidikan sekolah menengah atau jenjang SMP dan SMA. Hal ini dikarenakan siswa SMP dan SMA dianggap telah mampu menjalankan fungsi-fungsi organisasi.
Keberadaan OSIS pada dasarnya adalah sebagai sarana latihan berorganisasi. Sehingga, siswa dapat membiasakan diri bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di samping itu, OSIS juga menjadi wadah siswa untuk menyalurkan minat dan bakat yang dimilikinya.
Karena itu, tidak heran jika sebagian sekolah mencantumkan visi misi OSIS sebagai sarana minat bakat siswa.
Jika dibandingkan dengan usia kehadiran sekolah di Indonesia, usia kehadiran OSIS bisa dibilang cukup baru. Kehadiran OSIS di sekolah tidak langsung diadakan setelah institusi sekolah berdiri. Namun, beragam organisasi sekolah tingkat SMP dan SMA sudah mulai bermunculan di berbagai sekolah.
Sebelum hadirnya OSIS, ada banyak jenis organisasi yang aktif di institusi pendidikan jenjang sekolah menengah. Organisasi-organisasi tersebut memiliki beragam sifat dan bentuk. Bahkan, ada pula organisasi siswa yang terbentuk dari luar sekolah.
Keberadaan organisasi-organisasi tersebut di sekolah berkembang ke arah yang dianggap kurang sehat. Beberapa organisasi bahkan memiliki hubungan dengan organisasi politik. Sehingga, kegiatan yang dijalankan oleh organisasi cenderung dikendalikan dari luar sekolah.
Sebagai akibat dari hal tersebut, anggota organisasi mulai memiliki konflik loyalitas. Di satu sisi, mereka harus tunduk pada peraturan organisasi yang dikendalikan dari luar sekolah. Di sisi lain, mereka adalah siswa yang terikat dengan peraturan sekolah.
Di samping itu, pada tahun-tahun tersebut, pertumbuhan organisasi sedang cukup marak. Berbagai organisasi bermunculan dengan tujuannya masing-masing. Karena itu, organisasi sekolah cenderung rawan disusupi oleh kepentingan pihak di luar sekolah. Baik kepentingan pribadi, kepentingan golongan, atau pun kepentingan organisasi.
Pada 1970 sampai 1972, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengundang para ketua organisasi siswa untuk melakukan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, para ketua organisasi menerima arahan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
Berkat arahan tersebut, para ketua organisasi siswa menyadari dampak atau potensi konflik yang mungkin terjadi. Sehingga, mereka mulai melakukan upaya untuk menumbuhkan rasa persatuan di kalangan siswa.
Tindakan ini merupakan tindakan preventif untuk menghindari perpecahan dan konflik. Baik secara intern antar siswa di sekolah atau pun antar siswa yang berbeda sekolah. Kesadaran ini kemudian berlanjut kepada pendirian OSIS atau Organisasi Siswa Intra Sekolah yang terus berdiri hingga saat ini.
Sebenarnya, tidak ada aturan baku mengenai visi misi OSIS. Setiap sekolah bisa menentukan visi misi sesuai dengan budaya dan kebutuhan sekolah. Karena itu, penulisan visi misi bisa berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lain.
Namun, jika Anda mencari inspirasi mengenai contoh visi misi yang bagus, berikut ini adalah beberapa rekomendasi visi misi OSIS yang bisa Anda tiru dan modifikasi:
Kondisi pandemi menghadirkan situasi yang berbeda di berbagai aspek. Termasuk juga dalam pengelolaan OSIS sekolah. Karena itu, dibutuhkan visi misi OSIS SMA yang menarik dan sesuai dengan keadaan yang dihadapi, misalnya:
Visi: Menjadikan OSIS Sekolah sebagai wadah kreativitas, inspirasi, dan aspirasi siswa. Serta sebagai sarana peningkatan IMTAQ dan IPTEK siswa yang berlandaskan kejujuran, keadilan, aman, dan disiplin.
Misi:
Beberapa OSIS di SMA memiliki visi misi yang disesuaikan dengan visi misi sekolah. Karena itu, visi misi OSIS SMA terbaik dapat dibuat dengan mengacu pada nilai-nilai yang dijunjung sekolah. Sebagai gambaran, berikut ini adalah contoh visi misi yang bisa dijadikan inspirasi:
Visi: Menjadikan OSIS sekolah sebagai organisasi yang mandiri, cekatan, terampil, dan bertakwa dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Misi:
Pada dasarnya, visi misi OSIS SMK tidak berbeda jauh dengan SMK. Namun, OSIS SMK bisa menambahkan nilai-nilai yang sejalan dengan tujuan sekolah di dalam visi misinya. Dengan begitu, program dan kegiatan OSIS bisa lebih sejalan dengan program dan kegiatan sekolah.
Visi: Mewujudkan SMK yang berkualitas, aktif, dan berprestasi dengan berlandaskan iman dan takwa serta nilai-nilai Pancasila.
Misi:
Secara umum, OSIS SMP merupakan sarana siswa untuk belajar berorganisasi dan bersosialisasi. Karena itu, visi misi OSIS SMP cenderung lebih sederhana dibandingkan SMA. Secara program kerja, OSIS SMP juga masih banyak melibatkan guru dan struktur sekolah dalam kegiatannya.
Visi: Menjadikan OSIS sebagai wadah latihan bersosialisasi dan berorganisasi serta menjadi mitra kerja sekolah dalam membangun karakter siswa siswi yang berbudi pekerti luhur dan berprestasi.
Misi:
Contoh visi misi di atas juga dapat diterapkan sebagai visi misi OSIS MTs atau OSIS lain dalam jenjang yang sama.
Selain memiliki visi misi, sebuah organisasi juga harus memiliki tujuan. Tujuan OSIS bisa mengikuti tujuan OSIS tahun lalu atau menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Yang pasti, tujuan yang dibuat harus bisa merangkul kebutuhan siswa dan sejalan dengan tujuan sekolah.
Sebagian organisasi membuat tujuan organisasi dengan menurunkan gagasan dari visi misi yang telah dibuat. Namun, ada juga yang membuat tujuan organisasi terlebih dahulu. Baru setelah itu, membuat visi dan misi organisasi dengan mengacu pada tujuan organisasi.
Kedua cara tersebut sama-sama dapat diaplikasikan secara bebas sesuai dengan kenyamanan pembuat tujuan dan visi misi.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi OSIS dengan baik, dibutuhkan struktur OSIS yang baik pula. Mulai dari pembina hingga anggota OSIS. Setiap bagian dari struktur OSIS memiliki peran masing-masing dalam mewujudkan visi misi OSIS yang sudah disusun.
Secara umum, struktur organisasi OSIS terdiri dari dua pembagian besar. Yaitu pembina OSIS dan pengurus OSIS.
Pembina OSIS berasal dari tenaga pengajar yang memiliki tanggung jawab untuk membina OSIS. Dalam strukturnya, pembina OSIS terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru pembina. Idealnya, ada 5 guru yang memiliki peran sebagai guru pembina.
Adapun tugas dan fungsi pembina OSIS mencakup 3 tugas utama. Yaitu membina dan mengembangkan OSIS, memberi masukan dan mengesahkan pengurus OSIS, dan menghadiri rapat serta mengevaluasi kinerja pengurus OSIS.
Pengurus OSIS adalah setiap siswa yang tergabung dalam OSIS. Baik sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, atau pun ketua divisi dan anggota OSIS lainnya. Setiap anggota OSIS memiliki tugas dan fungsi pengurus OSIS sesuai dengan jabatannya.
Secara umum, tugas dan fungsi pengurus OSIS SMP dan SMA cenderung sama. Hanya saja, sebagian besar program yang diadakan OSIS SMP masih melibatkan pembina, guru, dan sekolah secara aktif. Sedangkan OSIS SMA cenderung berjalan dengan lebih mandiri.
Setiap anggota OSIS memiliki tugas fungsi OSIS sesuai dengan jabatan yang dimilikinya. Tentu saja tugas dan fungsi tersebut harus sejalan dengan visi misi OSIS secara umum. Berikut ini adalah beberapa tugas, fungsi, dan tanggung jawab anggota OSIS sesuai jabatannya:
Ketua OSIS adalah kepala dan orang paling penting dalam sistem organisasi OSIS. Tugas dan fungsi ketua osis ketua OSIS sering kali bersifat strategis. Mulai dari memimpin organisasi, memimpin rapat, menyusun program kerja, mengadakan koordinasi, melakukan evaluasi, bertanggung jawab kepada pembina, menjalin komunikasi dengan sekolah lain, dan berbagai tugas strategis lainnya.
Untuk menjalankan tugas dengan baik, seorang ketua OSIS membutuhkan bantuan dari wakil ketua OSIS. Karena itu, tugas dan tanggung jawab wakil ketua bersifat mendukung tugas ketua OSIS. Mulai dari membantu ketua menjalankan tugas, menggantikan posisi ketua ketika berhalangan, memberikan saran, hingga melakukan kerja sama dengan ketua untuk menetapkan kebijakan.
Beberapa sekolah memiliki dua orang sekretaris dalam OSIS. Secara umum, tugas sekretaris bersifat administratif. Seperti membuat surat dan laporan, menjadi notulen rapat, menandatangani berkas bersama ketua OSIS, bertanggung jawab atas arsip organisasi, memberikan saran kepada ketua OSIS dan lain sebagainya.
Visi misi OSIS tidak akan bisa berjalan baik jika tidak didukung peran bendahara. Dalam OSIS, bendahara memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan keuangan organisasi. Baik penerimaan maupun pengeluaran dana yang diperlukan agar kegiatan OSIS bisa berjalan baik. Selain itu, bendahara juga berkewajiban membuat laporan keuangan, kuitansi, serta bertanggung jawab atas berbagai arsip dan dokumen yang berkaitan dengan keuangan organisasi.
Empat jabatan yang disebutkan sebelumnya merupakan jabatan inti yang wajib ada di setiap OSIS. Namun, selain empat jabatan tersebut, setiap OSIS juga memiliki seksi atau divisi lain yang disebut sebagai anggota OSIS.
Keberadaan seksi atau divisi dalam OSIS sangat penting untuk mendukung terwujudnya visi misi OSIS. Secara umum, tugas dan fungsi seksi dan divisi dalam OSIS adalah sebagai eksekutor program atau kegiatan. Karena itu, setiap divisi wajib bertanggung jawab dengan program atau kegiatan yang disusun serta membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan di akhir kegiatan.
OSIS bukanlah satu-satunya organisasi yang secara aktif berada di sekolah. Selain OSIS, setiap sekolah biasanya juga memiliki MPK. MPK atau Majelis Perwakilan Kelas berisi perwakilan dari setiap kelas pada sekolah tersebut. Secara jabatan, MPK berada di posisi yang lebih tinggi dari OSIS.
Secara sederhana, pengertian OSIS MPK adalah sebagai pemantau, pengawas, dan pembantu tugas-tugas OSIS. Saat pemilihan ketua OSIS, MPK memiliki peran untuk menentukan kandidat ketua OSIS yang akan dipilih.
Dalam menjalankan program kerja, pengertian OSIS dan MPK berjalan beriringan. Jika OSIS menghadapi kendala dalam organisasi, maka MPK wajib memberikan bantuan. Selain itu, MPK juga memiliki kewajiban dan hak untuk mengeluarkan anggota OSIS yang tidak konsisten dengan pekerjaannya.
Setiap siswa di sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk bergabung sebagai anggota OSIS. Baik sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, atau sebagai anggota divisi dalam OSIS. Tapi, apa keuntungan bergabung sebagai anggota OSIS?
Setiap orang tentu saja memiliki pengertian OSIS menurut diri sendiri. Sebagian orang menganggap OSIS sebagai wadah mencari teman, kenalan, mengasah potensi, atau bahkan untuk mengisi waktu luang. Pengertian OSIS tersebut tidak salah dan setiap orang bebas untuk mendefinisikan OSIS sesuai dengan pendapatnya masing-masing.
Namun, secara umum ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan bergabung sebagai anggota OSIS, di antaranya:
OSIS adalah organisasi paling awal yang bisa diikuti oleh seorang siswa, bahkan oleh siswa SMP. Dengan terlibat aktif dalam suatu organisasi, siswa akan terbiasa dengan sistem musyawarah dan demokrasi. Apalagi, banyak keputusan dalam OSIS yang diambil berdasarkan kesepakatan bersama.
Sebelum mengikuti OSIS, calon anggota biasanya akan mengikuti pelatihan kepemimpinan. Di samping itu, berbagai kegiatan dalam OSIS juga membutuhkan kemampuan untuk memimpin. Kemampuan memimpin ini bukan hanya terlatih untuk ketua OSIS saja, tapi juga untuk setiap anggota OSIS.
Dalam lingkup paling sederhana, pengertian OSIS SMP melibatkan kemampuan untuk memimpin diri sendiri. Setiap anggota OSIS diwajibkan memahami tugas dan fungsinya masing-masing dan berusaha untuk mewujudkannya semaksimal mungkin.
Pada jenjang yang lebih tinggi, pengertian OSIS SMA juga melibatkan kemandirian. Di jenjang SMA, pembina OSIS biasanya memberikan kebebasan yang lebih besar untuk mengadakan kegiatan. Sehingga, setiap anggota OSIS dapat belajar mengasah kemandirian dalam menjalankan tugas maupun kemandirian dalam menuangkan gagasan.
Selain itu, seorang anggota OSIS juga harus menjaga nilai akademik dan perannya sebagai siswa. Sehingga, diperlukan tanggung jawab yang baik untuk menyeimbangkan perannya sebagai anggota OSIS, siswa, dan diri sendiri.
Umumnya, anggota OSIS berasal dari berbagai kelas di sekolah. Selain itu, dalam beberapa program, sangat mungkin untuk bertemu dengan siswa dari sekolah lain. Dengan begitu, ruang lingkup dan relasi seorang anggota OSIS bisa lebih luas.
Nah, itulah beberapa hal terkait OSIS yang perlu Anda ketahui. Mulai dari pengertian, sejarah, visi misi OSIS, hingga manfaat bergabung dalam OSIS sekolah. Semoga bermanfaat!
Ingin belajar di sekolahmu lebih seru? yuk coba pijar sekolah sekarang!
Capaian pembelajaran atau learning achievements merupakan tujuan akhir yang diharapkan dari proses pembelajaran. Di era…
Pada dasarnya setiap jenis kurikulum memiliki prinsipnya masing-masing. Karena prinsip ini bisa digunakan kepala sekolah,…
Guru ingin tahu cara mengajarkan siswa menghargai perbedaan di sekolah? Kalau iya, yuk simak caranya…
Guru ingin mulai menerapkan kurikulum adaptif? Kalau iya, yuk simak informasinya di bawah ini. Dilansir…
Keberagaman di sekolah merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dihindari di era globalisasi ini. Dengan…
Pendidikan inklusif adalah konsep pendidikan yang mengutamakan keadilan dalam pendidikan dengan menempatkan peserta didik dengan…