Categories: Blog

Perpustakaan Digital – Mengapa Harus Memilih Perpustakaan Digital?

Pijar SekolahPerpustakaan Digital merupakan suatu tantangan baru bagi teknologi informasi, khususnya bagi penyedia informasi, adalah penyebaran informasi yang cepat, akurat, dan mendunia. Sebagai salah satu informan yang kehadirannya sangat berguna dalam dunia informasi,  perpustakaan perlu dipikirkan kembali  untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan cara yang tepat. Salah satunya adalah terwujudnya perputakaan virtual  yang terhubung dengan network komputer. Pesatnya perkembangan teknologi membuat akses informasi semakin mudah. 

Keberadaan perpustakaan tradisional kehilangan minat jika tidak upgrade dengan perkembangan zaman. Untuk para “pencinta” buku, perpustakaan tradisional merupakan suatu surga dunia, di mana tentunya kamu bisa menemukan beragam jenisi buku yang bagus untuk dibaca atau sebagai sumber jurnal atau literatur. Melihat buku yang tertata sangat rapi di rak buku memuaskan bagi sebagian orang, dan juga kondisi yang mendukung dapat membuat betah untuk waktu yang lama. 

Tetapi bagi kamu yang mungkin tidak terlalu tertarik untuk membaca, mengunjungi perpustakaan tentu saja sangat membuat kamu bosan atau sama sekali tidak menarik. Tentu, “kelompok” ini mungkin ragu untuk pergi ke perpustakan dan pergi ke tempat lain jika tidak ada kebutuhan khusus untuk mengunjungi perpus, tetapi ada banyak sumber di Internet. Selain itu, anak di zaman sekarang pastinya sangat dekat dengan perkembangan teknologi dapat mencari informasi  dan mencari referensi kapan saja, di mana saja dan cepat tanpa harus meminjam buku atau pergi ke perpus.

Hal ini tentu berimbas pada perputakaan tradisional, karena generasi saat ini beralih ke era modern. Oleh sebab itu, dalam menjaga eksistensi dan minat pembaca , cara ini merupakan solusi yang tepat dimana  perpustakaan harus mengikuti perkembangan teknologi informasi, sehingga setiap perpustakaan harus membuat aplikasi perpustakaan online atau digital.

Pengertian : Sejarah dan Latar Belakang 

Pengertian perpustakaan digital pada dasarnya persis seperti  perpustakaan biasa, namun dengan alur kerja yang terkomputerisasi dan sumber informasi digital. Pengguna dapat mengakses sumber-sumber tersebut tanpa terikat dengan jam buka perpustakaan seperti jam kerja atau jam buka. 

Latar belakang

Latar Belakang Perpustakaan digital pada dasarnya sama dengan perpustakaan biasa, namun dengan alur kerja yang terkomputerisasi dan sumber informasi digital, dengan jam dan kesempatan yang terbatas, tanpa  terikat dengan waktu perpustakaan seperti jam kerja atau jam buka perpustakaan peralatan. Perpustakaan digital sering dikacaukan dengan perpustakaan elektronik dan perpustakaan virtual. Untuk membantu siswa memahami apa itu perpustakaan digital, perbedaan antara perpustakaan digital dan perpustakaan tradisional, modul ini akan membantu kamu mendefinisikan  dan kelahiran sebuah perpustakaan digital. 

 Latar belakang perpustakaan digital yaitu: 

  1. Pemahaman dan pengetahuan akan diberikan untuk masyarakat umum dari pengertian perpustakaan digital.
  2. Memberikan pemahaman dan mengetahui sejarah perpustakaan digital.
  3. Pelajari yang membedakan antara perpustakaan offline dengan perpustakaan digital.
  4. Dapat membedakan arti dari otomasi perpustakaan dengan perpustakaan digital.
  5. Memahami sehingga bisa menjelaskan  manfaat perputakaan digital untuk masyarakat khususnya pelajar.

Sejarah Perpustakaan Digital

Sejarah perpustakaan digital menurut wikipedia –  gagasan  konsep dasar di balik perkembangan perpustakaan diciptakan oleh Vannevar Bush pada tahun 1945. Bush menulis sebuah artikel berjudul “Pikirkan” tentang mimpinya tentang “meja kerja” bagi para ilmuwan yang disebut MEMEX.  Meja ini memiliki pelat kaca dan merupakan “mesin penyimpanan” yang dapat menyimpan semua file, artikel, buku, dan korespondensi ilmuwan. Pemilik mesin ini  bekerja seperti memasukkan, membaca, memeriksa dan berbagai file yang disimpan di “meja kerja” dan secara otomatis terhubung satu sama lain. Ia dapat membuka file untuk membaca, membuka file untuk menulis, dan menutupnya kembali ketika tidak diperlukan lagi

Ide Bush  muncul dari suatu informasi secara manual yang akan mencegah akses ke penelitian yang  dipublikasikan. Yang penting, Bush ingin mengatur informasi dan pengetahuan  dalam format dan format yang berbeda sehingga dapat mudah disimpan dan diakses saat dibutuhkan. Perkembangan pustaka digital dimulai dengan otomatisasi perpustakaan. Otomasi perputakaan digital menggunakan komputer untuk menjalankan fungsi perpustakaan.

Otomatisasi perpustakaan ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an. Namun, karena biaya investasi yang tinggi saat itu, hanya perpustakaan besar  yang menggunakan otomatisasi perpustakaan. Pada tahun 1980-an, Mengintegrasikan teks lengkap ke dalam database elektronik. Library of Congress  telah menerapkan sistem pencitraan data elektronik  untuk  penelitian dan manajemen perpustakaan. komputer bukan bagian dari  manajemen perpustakaan, mereka hanya layanan untuk digunakan oleh staf perpustakaan. 

Pada awal 1990-an, perangkat lunak dikembangkan untuk “mengotomatisasi” hampir semua fungsi perpustakaan digital seperti katalog digital perpustakaan akses publik online  (OPAC), manajemen distribusi, pengadaan bahan perpustakaan, pinjaman antar perpustakaan (ILL), manajemen inventaris, dan manajemen keanggotaan. Pembentukan jaringan lokal (local area network/LAN) dan jaringan yang  besar (wide area network/WAN) membuat komunikasi antar perpustakaan menjadi gampang dan lancar selama periode ini.

Opsi pencarian online atau pencarian informasi jarak jauh menggunakan teknologi peer-to-peer juga sedang dikembangkan. Selama ini saya familiar dengan  layanan pencarian online seperti DIALOG, DATA STAR,  dan MEDLINE. Perpustakaan digital di Indonesia, perkembangan teknologi informasi  otomasi perpustakaan dan perkembangan perpustakaan digital dimulai pada akhir tahun 1970-an, dan di perkenalkanlah jaringan kerjasama iptek yang terkomputerisasi yang disebut IPTEKNET.

Pada tahun 1980-an, jaringan universitas  dikenal sebagai University Network atau UNINET dibentuk. Otomasi sistem perpustakaan di Indonesia diprakarsai oleh perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan perpustakaan Lembaga Manajemen Listrik (LMK) dengan mempelopori penggunaan komputer pribadi (PC) untuk pengelolaan perpustakaan. Pada akhir 1980-an,  perpustakaan yang menggunakan CDS/ISIS untuk mengelola data bibliografi. Seperti diketahui, CDS/ISIS versi DOS  pertama kali diterbitkan oleh UNESCO pada tahun 1986. ruang koordinasi kegiatan perpustakaan). Beli perangkat lunak Dynix. Karena kualitasnya yang buruk, Perpusnas juga membeli software VTLS, dan VTLS versi “mikro” didistribusikan ke perpustakaan nasional di seluruh Indonesia. Kementerian Agama, juga disebut INSIS, perangkat lunak  manajemen perpustakaan “didistribusikan” yang diproduksi oleh PTCursor. PUST4317 / Modul 11.9 Ilmu Komputer kepada seluruh IAIN di Indonesia

Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Digital

Tujuan untuk memungkinkan akses sebanyak mungkin ke informasi yang tersedia untuk umum sebagai berikut:

  1. Memfasilitasi perkembangan secara sistematis dengan cara mengumpulkan, simpan, dan mengatur informasi dan pengetahuan dalam bentuk digital.
  2. Mengembangkan distribusi hemat biaya dan efisien di berbagai sektor.
  3. Memfasilitasi berdampak signifikan terhadap sumber daya penelitian dan investasi jaringan telekomunikasi.
  4. Memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam penelitian, perdagangan, pemerintahan dan  pendidikan.
  5. Mengambil peran kepemimpinan internasional pada generasi berikutnya dan menyebarkan pengetahuan di bidang-bidang penting yang strategis.
  6. Meningkatkan kesempatan untuk belajar.

Manfaat :

  1. Tambah koleksi buku dan diakses lebih cepat sehingga kualitas yang lebih baik.
  2. Mempercepat akses pengguna dapat langsung memiliki dan mengkonsumsi informasi yang mereka butuhkan.
  3. Kamu juga memiliki lebih banyak kebebasan dan dapat mengurangi rantai manajemen pengumpulan informasi.
  4. Kamu dapat mengaksesnya kapan saja, di mana saja selama komputer kamu harus terhubung ke jaringan.
  5. Mencegah terjadinya kerusakan atau kehilangan dari koleksi buku
  6. Dapat mengakses materi pembelajaran pendidikan yang fleksibel tentunya

 

Baca juga artikel selengkapnya mengenai : Perpustakaan Online dan E Library

pijar

Recent Posts

Mengapa Guru Perlu Membaca Capaian Pembelajaran Sebelum Melaksanakan Pembelajaran

Capaian pembelajaran atau learning achievements merupakan tujuan akhir yang diharapkan dari proses pembelajaran. Di era…

2 months ago

5 Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka

Pada dasarnya setiap jenis kurikulum memiliki prinsipnya masing-masing. Karena prinsip ini bisa digunakan kepala sekolah,…

2 months ago

7 Cara Mengajarkan Siswa untuk Menghargai Perbedaan di Sekolah

Guru ingin tahu cara mengajarkan siswa menghargai perbedaan di sekolah? Kalau iya, yuk simak caranya…

2 months ago

Kurikulum Adaptif:Manfaat dan Cara Menerapkan

Guru ingin mulai menerapkan kurikulum adaptif? Kalau iya, yuk simak informasinya di bawah ini. Dilansir…

3 months ago

Keberagaman di Sekolah: Manfaat, Tantangan, dan Peran Guru

Keberagaman di sekolah merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dihindari di era globalisasi ini. Dengan…

3 months ago

6 Tantangan Penerapan Pendidikan Inklusif dan Strategi Efektif untuk Mengatasinya

Pendidikan inklusif adalah konsep pendidikan yang mengutamakan keadilan dalam pendidikan dengan menempatkan peserta didik dengan…

3 months ago